Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBMNU) Yogyakarta merilis salah satu hasil Bahtsul Masail di PP.
Nurul Ummah Kota Gede, Jumat, 10 Agustus 2018, terkait program-program televisi yang di dalamnya mengandung unsur pencemaran nama naik, fitnah, adu domba dan provokasi, termasuk di dalamnya program dialog seperti ILC.
Sekretaris LBMNU DIY, Anis Mashduqi, menyampaikan bahwa semua program televisi, termasuk ILC, yang apabila di dalamnya mengandung unsur fitnah, pencemaran nama baik, adu domba maupun provokasi maka hukumnya haram, baik menayangkan maupun menyaksikannya.
Dalam teks-teks keagamaan jelas sekali dan tidak lagi bisa dibantah adanya larangan menebar fitnah, berita bohong, adu domba maupun provokasi, salah satunya QS. At-Taubah, 47.
Begitu juga dalam Hadits Nabi dan teks-teks ulama seperti dalam Kitab Hasyiah Qoulyubi wa Umairah dan Ihya Ulumuddin dalam bab tentang ghibah dan namimah.
Di samping itu, dalam kaidah hukum Islam (Qawaid Al-Fiqh) disebutkan bahwa apabila terjadi pertentangan antara maslahat dan madarat maka diutamakan menghindari madarat yang ada dan mengabaikan maslahatnya, apalagi jika madaratnya lebih besar.
Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama Yogyakarta menghimbau kepada insan pertelevisian di Indonesia untuk menayangkan program-program yang mendidik masyarakat dengan memberikan informasi yang baik dan membangun, tanpa harus kehilangan daya kritis serta penting untuk menjauhi kontain program yang bisa merugikan orang lain dan cenderung memprovokasi masyarakat.
Di samping itu, dalam kaidah hukum Islam (Qawaid Al-Fiqh) disebutkan bahwa apabila terjadi pertentangan antara maslahat dan madarat maka diutamakan menghindari madarat yang ada dan mengabaikan maslahatnya, apalagi jika madaratnya lebih besar.
Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama Yogyakarta menghimbau kepada insan pertelevisian di Indonesia untuk menayangkan program-program yang mendidik masyarakat dengan memberikan informasi yang baik dan membangun, tanpa harus kehilangan daya kritis serta penting untuk menjauhi kontain program yang bisa merugikan orang lain dan cenderung memprovokasi masyarakat.