Ia mengusulkan, agar Reuni Alumni 212 dilaksanakan lebih dari satu kali, untuk mempererat tali silaturahmi sesama masyarakat Tanah Air.
Tak hanya itu, kegiatan Reuni Alumni 212 berdampak positif bagi perekonomian, khususnya para pedagang kecil.
"Saya usul, tiga atau empat kali dalam setahun acara itu diselenggarakan. Bukan soal 212-nya, tetapi ini soal silaturahminya, soal kesadaran lingkungan, soal persatuan, soal menghidupi pedagang-pedagang kecil, dan kegiatan ekonomi di sekitarnya. Sekalian, latihan kalau mau naik haji lah," ujar Iwan Fals dikutip dari laman Twitternya, @iwanfals di Jakarta, Senin 3 Desember 2018.
Status yang ditulis Iwan Fals ini mendapatkan beragam respons dari para warganet di laman akun Twitternya.
"Setuju kalau 4 bulan lagi kira-kira seminggu menjelang pilpres kita adakan lagi... Tapi jangan cuma di Jakarta, tapi di seluruh daerah. Kabarkan ke seluruh pelosok untuk menolak pemimpin-pemimpin, dan partai yang membela penista agama," tulis seorang warganet dengan akun Twitter @Darojah8.
"Usul ditolak karena yang usul gak jelas pendiriannya. Plin plan," tulis akun Twitter @didik_tepus.
"Saben ndino wae. Memberdayakan pengangguran setidaknya mereka bisa makan gratis sehari sekali. Piye wan dibiayai APBD," tulis akun Twitter @gorogoro29.
Seperti diketahui, acara Reuni Alumni 212 yang digelar di kawasan Monas Jakarta Pusat, Minggu kemarin, 2 Desember 2018, berjalan dengan lancar.
Berbagai pejabat dan tokoh partai politik hadir dalam kegiatan tersebut. Seperti Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat, Zulkifli Hasan, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid, Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Kemudian, Politikus Partai Gerindra, Fadli Zon. Lalu, mantan Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama, Ustaz Bachtiar Nasir, dan Politikus PKS, Fahri Hamzah. (Viva)