Luar biasa acara ILC TVOne malam tadi. Khususnya segmen Prof Mahfud MD. Jelas dan tuntas. Yang kita sangka lugu dan polos, rupanya “pemain” juga. Begitu kata Profesor.
Mungkin tidak mengherankan juga. Beliau itu ‘kan bekas politisi juga. Lama di DPR. Pernah juga di MPR. Jadi, wajar saja masih ada sisa-sisa darah politik di dalam dirinya. Sampai beliau mengatur strategi segala agar kader NU yang diambil menjadi cawapres Jokowi.
Mantaplah penjelasan Prof MMD. Kita menjadi tahu bahwa beliau (bukan Prof MMD) cukup canggih. Bisa mengatur ancaman kepada Jokowi kalau bukan kader NU yang naik.
Apakah Prof MMD bukan kader NU? Menurut pengakuan Prof, pimpinan NU selama ini mengatakan Mahfud bukan kader. Tapi, pada kesempatan lain, orang yang sama menyebut Mahfud itu adalah kader NU. Tidak konsisten.
Intinya, kelihaian beliau yang lugu itu berhasil memaksa Jokowi untuk menggandeng Kiyai Ma’ruf Amin (KMA). Kata Prof lagi, orang yang kita sangka lugu itu menyuruh seorang pengurus NU agar mengeluarkan ancaman.
Orang yang lugu itulah, kata Prof MMD, yang mendiktekan kalimat-kalimat ancaman kepada Jokowi. Lebih-kurang ancaman yang disebutkan kepada media itu berbunyi seperti ini: “warga Nahdliyin merasa tak punya tanggung jawab moral jika kader NU tidak menjadi cawapres Jokowi.”
Hebat juga permainan beliau yang kelihatan lugu.
Jadi, tampilan lugu tidak menjamin apa adanya. Tetapi, tentunya kita tidak boleh melalukan generalisasi.
Hanya saja, kembali lagi, nafsu tidak mudah dikendalikan oleh manusia. Siapa saja. Termasuk kita semua. [tsc]