Tokoh masyarakat, yang juga imam shalat taubat, Haji Miftah mengatakan kejadian gempa ini dinilai di luar kewajaran karena berlangsung terus menerus dalam skala cukup besar.
“Kalau kekeringan, kita shalat istisqa untuk berdoa minta hujan. Ini ada musibah gempa sudah seharusnya kita bertaubat dan meminta kepada Allah agar musibah ini segera berakhir,” kata Haji Miftah, Ahad malam (19/8).
Ia mengatakan masyarakat Indonesia, khususnya warga Lombok harus kembali kepada Allah dengan gerakan taubat bersama-sama dan menghilangkan sifat pongah.
“Jangan sampai gunung longsor disalahkan, tapi kitalah manusia yang salah,” kata Haji Miftah.
Ia pun berharap, tak hanya dari masjid darurat di Sembalun Bumbung saja dilakukan taubat nasuha, tetapi juga bisa meluas ke wilayah Lombok, bahkan Indonesia.
“Dari masjid darurat ini, semoga shalat taubat ini bisa meluas ke semua masjid,” pungkas Haji Miftah. [swa]