Dandim menegaskan, pihak sekolah mengaku tidak niatan mengajarkan paham radikaliseme saat pawai kemerdekaan.
"Saya sudah koordinasi ke pihak sekolah, dan diakui bahwa aksesoris yang dipakai, murni memanfaatkan barang-barang yang ada. Tidak ada unsur lainnya, baik niatan menyebarkan faham radikalisme ataupun terorisme," kata Dandim 0820 Probolinggo Letnan Kolonel Depri Rio Saransi dalam jumpa pers, Sabtu (18/8/2018).
Hal senada disampaikan Hartatik, Kepala sekolah TK Kartika V-69 Probolinggo. Menurutnya, tak ada unsur apapun atas kostum maupun aksesoris yang digunakan para siswanya.
Foto: M Rofiq
|
Ia pun meminta maaf kepada masyarakat, khususnya warga Kota Probolinggo atas kejadian tersebut.
Hartatik menjelaskan, jika tema yang diusung saat pawai oleh sekolahnya yakni, "Bersama Perjuangan Rosululloh Kita Tingkatkan Keimanan, dan Keimanan Kepada Allah SWT" .
|
"Kostum itu kita pilih, karena memanfaatkan properti yang ada di sekolah, sehingga tidak perlu menyewa kostum, serta Pemilihan tema tersebut secara Spontanitas, tidak ada tujuan yang mengarah kepada tindakan yang melanggar hukum,"jelasnya.
Pawai budaya TK dan PAUD se-Kota Probolinggo mendadak viral, karena salah satu pesertanya mengenakan cadar hitam serta menenteng replika senjata. Pawai yang digelar, Sabtu (18/8/2018) pagi.
( detik )