Penghancuran Sodom dan Gomora (1852)
Sains, Alkitab telah berkali-kali mengisahkan orang-orang Kanaan. Mereka digambarkan sebagai orang-orang yang tidak bermoral, menyembah berhala, dan mengorbankan anak-anak sehingga akhirnya Tuhan pun memerintahkan orang-orang Israel untuk menumpas mereka semua hingga tidak bersisa sama sekali.
Namun, studi terbaru menunjukkan bahwa orang-orang Kanaan berhasil menyelamatkan dirinya dari pemusnahan massal tersebut dan menurunkan DNA mereka hingga sekarang.
Dipublikasikan dalam jurnal American Journal of Human Genetics, para peneliti berhasil mengambil dan mengurutkan DNA dari lima orang yang hidup di kota Sidon, Kanaan sekitar 3.700 tahun yang lalu.
Setelah dibandingkan dengan DNA dari 99 orang Lebanon, para peneliti menemukan kecocokan sebesar 90 persen.
Salah satu peneliti, Dr Marc Haber dari Wellcome Trust Sanger Institute, mengatakan kepada The Independent 28 Juli 2017, orang-orang Lebanon saat ini adalah keturunan langsung dari orang-orang Kanaan, tetapi mereka juga memiliki sedikit gen yang berasal dari pendatang-pendatang Asyur, Persia, dan Makedonia.
Di dalam studi tersebut, para peneliti juga menulis, Alkitab melaporkan kehancuran kota-kota Kanaan dan pemusnahan orang-orangnya; jika hal ini benar terjadi, gen orang-orang Kanaan seharusnya tidak tidak ditemukan di populasi masa kini.
Sebenarnya, ini bukan pertama kalinya dunia sains meragukan kebenaran Alkitab mengenai pemusnahan Kanaan.
Sejauh ini, belum ada bukti arkeologi yang mendukung penghancuran Kanaan dari Zaman Perunggu hingga Zaman Besi. Para peneliti bahkan menulis bahwa kota-kota di pesisiran Levant seperti Sidon dan Tyre terus dihuni manusia hingga sekarang.
“Kita membuktikan bahwa orang-orang Lebanon masa kini mendapatkan mayoritas gen-nya dari populasi yang berhubungan dengan Kanaan. Hal ini juga menunjukkan adanya kesinambungan genetika di Levant sejak Zaman Perunggu,” tulis mereka.
Lalu,walaupun kisah-kisah Alkitab selanjutkan meberitahukan adanya beberapa orang Kanaan yang berhasil menyelamatkan diri, bukti baru ini menunjukkan bahwa bila benar-benar terjadi, “pemusnahan” tersebut tidak seluas dan semematikan yang dideskripsikan oleh Alkitab.
Beberapa orang Kanaan yang menjadi sampel studi ini dikuburkan di dalam kendi tanah liat besar.
Siapakah orang-orang Kanaan?
Orang-orang Kanaan seringkali disebut di dalam Alkitab. Mereka adalah penghuni Sodom dan Gomora yang dimusnahkan menggunakan api dan hujan belerang. Lalu, ketika berada di tanah Kanaan, mereka juga dibantai oleh orang-orang Israel.
Selain bangsa Kanaan, orang-orang ini juga dikenal sebagai bangsa Fenisia yang pandai melaut dan berdagang. Mereka juga telah mendirikan berbagi koloni di Mediterania, dan dianggap sebagai peradaban pertama yang menciptakan alfabet.
Sayangnya, tidak banyak yang diketahui oleh dunia sains mengenai orang-orang Kanaan karena kebanyakan catatan sejarah mengenai mereka hilang dimakan waktu.
Salah satu cara untuk mempelajari peradaban ini adalah melalui catatan-catatan musuh mereka, seperti bangsa Israel, Mesir, dan Yunani. Selain itu, teknik analisa genetika seperti yang digunakan dalam penelitian ini juga dapat digunakan untuk mengungkap misteri Kanaan.