Di medsos sempat dihebohkan oleh sikap Ibu Neno Warisman yg mengkritik keras pernyataan Pak Kyai Said Aqil Siroj ketika menjawab pertanyaan :
.
“Lebih baik mana menonton video porno atau video provokatif?”
.
Jawaban Pak Kyai SAS :
“Menonton YouTube tentang pornografi lebih ringan daripada terorisme.
Terorisme itu lebih bahaya daripada gambar perempuan telanjang”.
Lalu dengan bercanda Pak Kyai SAS mengatakan, “Karena ketika nonton video porno sambil beristighfar”.
.
Dari jawaban Pak Kyai SAS tersebut langsung disikapi oleh Ibu Neno Warisman dg sikap keras yg tidak dilandasi ilmu.
Pak Kyai SAS langsung di vonis sebagai Kyai yang mendukung PORNOGRAFI.
.
Mensikapi kondisi tersebut melalui tulisan ini saya akan mencoba utk sedikit memberikan sebuah ilustrasi yg saya sandarkan pada QOIDAH FIQH berikut ini :
.
إذا تعارض مفسدتان روعي أعظمهما ضررا بارتكاب أخفهما
.
“Jika dihadapkan pada dua mafsadat, maka mafsadat yang lebih besar harus dihindari dengan cara mengambil mafsadat yang lebih ringan”.
.
Berikut ini ilustrasinya :
.
Seorang sopir bus di hadapkan pada TIGA pilihan dalam memilih jalan :
.
1. Bila mengambil jalan di sisi kiri akan menabarak 15 org
2, Bila mengambil jalan di sisi kanan akan menabrak 5 orang
3. Bila mengambil jalan di jalur tengah akan menabrak 1 orang .
.
Seorang sopir yg bijak tentu akan memilih menabrak 1 orang daripada harus menabrak yg 15 orang atau menabrak yang 5 orang .
.
PERTANYAANNYA :
Dengan si sopir memilih menbrak 1 orang , apakah lantas akan dikatakan kalau sopir tersebut sbg orang yg mendukung pembunuhan dengan cara menbrak orang ?????
.
Bagi org yg masih berfikir waras tentu tidak akan mengatakan klu si sopir tsb sbg org yg mendukung terhadap peembunuhan dengan cara menabrak orang .
.
KEMBALI ke pernyataan Pak Kyai SAS:
Mengapa Pak Kyai SAS menyatakan lebih memilih menonton YouTube tentang pornografi daripada menonton video terorisme????
.
Karena dg menonton video porno tingkat mafsadatnya lebih kecil , hanya akan berdampak sebatas diri pelakunya saja .
Sementara menonton video provokatif terorisme akan berdampak pada pencucian pola pikir yg efek negatifnya selain berdampak pada diri pelakunya juga berdampak pada keselamatan bangsa dan negara.
.
Artinya menonton video porno sisi mafsadatnya lebih kecil dibandingkan dengan video provokatif terorisme yang tingakt mafsadatnya lebih besar.
.
Apakah dengan pernyataan tersebut berarti Pak Kyai SAS sebagai org yang mendukung pornografi????
Tentu TIDAK.
Karena yg disampaikan oleh Pak Kyai SAS merupakan pandangan tentang besar kecilnya mafsadat yg ditimbulkan.
.
RUMUSANNYA :
Org yg memilih kepada mafsadat yg lebih kecil bukan berarti org tersebut mendukung terhadap mafsadat yg ada.
.
LAGIAN yg disampaikan oleh penanya dan jawaban yg disampaikan oleh Pak Kyai SAS semuanya hanya sebatas BERANDAI -ANDAI belaka .
.
Demikian sekelumit penjelasan saya.
Semoga ada manfaatnya .
Oleh: Kyai Sumarsam Bin Satam