Mantan Ketua MPR Amien Rais terus berupaya menunjukkan dirinya tidak terlibat dalam korupsi alat kesehatan dengan terdakwa Siti Fadilah Supari. Amien pun berupaya meyakinkan seluruh pihak kalau dirinya tidak menerima aliran dana apa pun, termasuk kepada KPK.
Di sisi lain, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menyebut penyebutan nama Amien Rais karena ada pesanan tertentu. Sehingga sosok politisi senior PAN itu dinilai terlibat dalam korupsi itu.
Terkait hal itu, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD menilai penyebutan sejumlah tokoh oleh KPK dalam sebuah kasus merupakan hal yang wajar.
"Orang yang disebut seperti Pak Amien Rais itu kan banyak sekali," kata Mahfud di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (7/6/2017).
Beberapa pejabat negara kerap disebut dalam kasus korupsi. Misalnya saja mantan Wakil Presiden Budiono juga pernah disebut dan sudah bersaksi. Belum lagi Ketua DPR Setya Novanto yang tak kalah sering disebut dalam kasus korupsi.
Sampai saat ini, nama-nama itu hanya disebut dan belum terbukti terlibat kasus korupsi sampai saat ini.
"Menurut saya itu hanya semacam ritual penuntutan oleh KPK itu bahwa harus disebut biar jelas. Disebut itu kan belum tentu bersalah," ujar dia.
Saat ini, Amien hanya disebut menerima aliran dana korupsi alat kesehatan. Tapi, belum bisa dibuktikan apakah masuk dalam kategori korupsi.
"Dulu sampai Presiden SBY, macem-macem kan banyak betul di kasus-kasus Nazaruddin. Tapi kan tidak apa-apa," pungkas dia.
Sebelumnya, Amien Rais disebut dalam sidang tuntutan mantan Menkes Siti Fadilah. Pada persidangan itu, Jaksa KPK menyebut mantan Ketua Umum PAN tersebut menerima dana 600 juta dari pengadaan alkes untuk mengantisipasi Kejadian Luar Biasa (KLB) 2005 pada Pusat Penanggulangan Masalah Kesehatan.
"Ada aliran dana dari Mitra Medidua Suplier PT Indofarma dalam pengadaan alkes dengan PAN, yaitu Sutrisno Bachir, Nuki Syahrun, Amien Rais, Tia Nastiti (anak Siti Fadilah), maupun Yayasan Sutrisno Bachir Foundation sendiri," kata jaksa KPK di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Rabu, 31 Mei 2017 malam.
Mendapat tudingan itu, Amien Rais mengaku siap membeberkan fakta sebenarnya. Dia menegaskan tidak akan lari dan siap menjawab tuduhan tersebut.
"Kalau kejadian sepuluh tahun lalu kini diungkap dengan bumbu-bumbu dramatisasi di media massa dan sosial, tentu akan saya hadapi dengan jujur, tegas, apa adanya," ujar Amien Rais di kediamannya di kawasan Gandaria, Jakarta Selatan, Jumat, 2 Juni 2017.