SBOBET Indonesia - Pernikahan beda usia lazim ditemukan dalam keseharian, banyak pula yang bisa menjalaninya dengan rukun dan bahagia. Lain soal jika pernikahan tersebut melibatkan ABG (Anak Baru Gede) yang biasanya masih labil.
Contoh nyatanya adalah pasangan Selamet Riyadi dan Rohaya asal Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan yang menghebohkan media baru-baru ini. Pengantin pria masih berusia 16 tahun, sedangkan pasangannya nenek berusia 71 tahun.
Menurut psikiater dr Andri SpKJ, FAPM pada dasarnya di setiap perkembangan usia, anak sudah memiliki tugas dan perannya masing-masing. Sehingga menikah tidak lantas membuat kepribadian seseorang menjadi semakin dewasa.
Ia memberi contoh misalnya pada anak di bawah usia sekolah dasar masih memiliki tanggung jawab yang tidak terlalu banyak dan masih bermain. Sementara pada usia 6-12 tahun lebih memiliki banyak tanggung jawab.
"Sedangkan anak usia 12-18 tahun masa perkembangan dirinya yaitu masa masih mau membentuk kepribadian menjadi apa. Ini lah masa-masa labil," kata dr Andri dalam perbincangan dengan majalahmandiri.com baru-baru ini.
dr Andri pun memberi contoh masa labil pada usia 12-18 tahun seperti yang dilakukan oleh Selamet dengan mengambil keputusan menikahi nenek usia 71 tahun.
"Ya contohnya ingin kasih sayang ibu dan caranya dengan menikah nenek tersebut. Pasti ini keputusan yang datang secara tiba-tiba dan tanpa pikir panjang," pungkas dokter yang praktik di RS Omni Alam Sutera ini.
Sebelumnya ia juga mengatakan, menikah dengan usia yang terpaut jauh akan menyebabkan kesulitan dan masalah di masa mendatang. Misalnya saja dari perbedaan kebutuhan.
AFILIASI :